Apa itu Survei Stated Preference (SP)
Survei Stated Preference (SP) adalah alat yang kuat yang digunakan oleh peneliti dan pembuat keputusan untuk mendapatkan wawasan tentang preferensi dan nilai individu terhadap barang, jasa, atau atribut yang mungkin tidak dapat diamati atau tersedia di pasar. Dengan meminta responden untuk mengekspresikan preferensi mereka untuk alternatif hipotetis, survei SP memungkinkan peneliti memahami bagaimana orang membuat pilihan dan kompromi dalam berbagai konteks, seperti kebijakan lingkungan, perencanaan transportasi, perawatan kesehatan, dan pemasaran.
Pentingnya Survei SP dalam Pengambilan Keputusan
Dalam dunia yang penuh dengan prioritas yang saling bersaing, memahami preferensi dan nilai individu sangat penting bagi bisnis dan pembuat kebijakan. Survei preferensi yang dinyatakan semakin populer karena mereka menawarkan cara yang fleksibel dan efisien untuk mengestimasi preferensi dan kemauan untuk membayar untuk barang atau jasa non-pasar.
Untuk bisnis, survei SP dapat memberikan wawasan berharga tentang preferensi konsumen, memungkinkan mereka menyesuaikan produk dan layanan mereka untuk lebih memenuhi kebutuhan pelanggan mereka. Dengan memahami bagaimana individu menilai nilai dari atribut yang berbeda, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang pengembangan, implementasi, dan perbaikan penawaran mereka. Selain itu, survei SP dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan potensial dalam penawaran saat ini dan mengungkapkan peluang untuk inovasi dan pertumbuhan.
Untuk pembuat kebijakan, survei SP dapat membantu menilai dampak dan penerimaan kebijakan atau investasi publik yang berbeda. Misalnya, perencana transportasi dapat menggunakan survei SP untuk memahami bagaimana orang menilai atribut yang berbeda dari sistem transportasi, seperti waktu perjalanan, biaya, dan keandalan. Pembuat kebijakan lingkungan dapat menggunakan survei SP untuk mengestimasi kemauan masyarakat untuk membayar untuk pelestarian resource alam atau pengurangan polusi. Dengan menggabungkan wawasan ini ke dalam proses pengambilan keputusan mereka, pembuat kebijakan dapat membuat pilihan yang lebih terinformasi tentang alokasi resource, prioritas investasi, dan desain kebijakan.
Merancang Survei SP
Mengidentifikasi Tujuan
Langkah pertama dalam merancang survei preferensi yang dinyatakan yang sukses adalah dengan menentukan tujuan dari penelitian secara jelas. Tujuan akan membimbing pengembangan survei, termasuk pilihan pertanyaan, populasi target, dan metode pengumpulan data. Tujuan harus spesifik, terukur, dan relevan dengan konteks pengambilan keputusan. Contoh tujuan dapat meliputi:
- Mengestimasi kemauan untuk membayar untuk layanan publik atau fasilitas baru
- Memahami kompromi antara atribut produk yang berbeda
- Menilai permintaan untuk sebuah opsi transportasi baru
Menentukan Populasi Target
Setelah tujuan telah ditetapkan, sangat penting untuk menentukan populasi target yang ingin diteliti. Ini dapat mencakup kelompok demografi tertentu, wilayah geografis, atau individu dengan karakteristik atau pengalaman tertentu. Memahami populasi target akan membantu memastikan bahwa hasil survei mewakili dan relevan dengan konteks pengambilan keputusan.
Membuat Kuesioner
Kuesioner yang dirancang dengan baik sangat penting untuk mendapatkan data yang andal dan valid dari survei preferensi yang dinyatakan. Kuesioner harus dirancang dengan hati-hati untuk meminimalkan bias potensial dan memastikan bahwa responden dapat dengan mudah memahami dan menjawab pertanyaan.
Ada beberapa jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam survei preferensi yang dinyatakan, termasuk:
-
Tugas pilihan
Responden diberikan satu set alternatif dan diminta untuk memilih yang mereka pilih. Ini dapat membantu mengungkapkan kepentingan relatif dari atribut yang berbeda dan kompromi yang orang bersedia lakukan.-Tugas peringkat
Responden diminta untuk memeringkat daftar alternatif berdasarkan preferensi mereka. Ini dapat membantu mengidentifikasi opsi yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. -
Tugas penilaian
Responden diminta untuk menilai alternatif pada skala (misalnya 1-10 atau 1-5). Ini dapat memberikan wawasan tentang intensitas preferensi.
Pelaksanaan Survei SP
Metode Pengumpulan Data
Setelah tujuan survei ditentukan dan kuesioner dirancang, langkah berikutnya adalah melaksanakan survei preferensi yang dinyatakan. Ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan tantangan sendiri.
-
Survei Online
Survei online semakin populer karena efektifitas biayanya dan kemudahan pelaksanaannya. Survei online dapat menjangkau khalayak luas dengan cepat dan memberikan fleksibilitas kepada responden untuk menyelesaikan survei sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Namun, survei online mungkin mengalami tingkat respons yang lebih rendah dan bias potensial terkait dengan akses internet atau literasi digital. -
Survei Kertas
Survei kertas dapat dikirim melalui pos kepada responden atau didistribusikan secara langsung. Mereka mungkin lebih disukai untuk populasi tertentu, seperti orang dewasa yang lebih tua atau mereka yang memiliki akses internet yang terbatas. Namun, survei kertas bisa lebih mahal dan memakan waktu lebih lama untuk dilaksanakan dan mungkin mengalami risiko yang lebih tinggi dari kesalahan pengambilan data. -
Survei Telepon
Survei telepon melibatkan menghubungi responden melalui telepon dan mengumpulkan respons secara verbal. Survei ini dapat memberikan sentuhan yang lebih personal dan kemungkinan tingkat respons yang lebih tinggi, tetapi mereka juga bisa lebih mahal dan memakan waktu lebih lama untuk dilaksanakan. Selain itu, survei telepon dapat dipengaruhi oleh bias terkait dengan kehadiran pewawancara atau kenyamanan responden dalam berbagi preferensi mereka melalui telepon. -
Wawancara Tatap Muka
Wawancara tatap muka melibatkan interaksi tatap muka antara pewawancara dan responden. Survei ini dapat menghasilkan data kualitatif yang kaya dan tingkat respons yang tinggi, tetapi biasanya lebih mahal dan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan metode lainnya. Wawancara tatap muka juga dapat dipengaruhi oleh bias pewawancara dan bias keinginan sosial.
Teknik Sampling
Memilih sampel yang representatif dari populasi target sangat penting untuk memperoleh wawasan yang andal dan valid dari survei preferensi yang dinyatakan. Ada beberapa teknik sampling yang dapat digunakan, termasuk:
-
Pemilihan acak sederhana
Setiap anggota populasi target memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. -
Stratified sampling
Populasi target dibagi menjadi subkelompok, dan sampel acak diambil dari setiap subkelompok.
Cluster sampling: Populasi target dibagi menjadi kelompok, dan sampel acak dari kelompok dipilih untuk survei.
Pemilihan teknik sampling akan bergantung pada tujuan penelitian, populasi target, dan resource yang tersedia.
Menganalisis Data Survei SP
Pemrosesan Data
Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya adalah memproses dan membersihkan data untuk memastikan akurasi dan keandalannya. Ini dapat melibatkan tugas seperti entri data, validasi data, dan penanganan respons yang hilang atau tidak lengkap. Pengolahan data yang benar sangat penting untuk memperoleh hasil yang bermakna dan valid dari survei preferensi yang dinyatakan.
Analisis Data Eksplorasi
Analisis data eksplorasi (EDA) adalah langkah penting pertama dalam memahami data yang dikumpulkan. Ini melibatkan merangkum dan memvisualisasikan data untuk mengungkapkan pola, tren, dan outlier potensial. Teknik EDA umum meliputi statistik deskriptif (misalnya rata-rata, median, deviasi standar), tabel frekuensi, dan representasi grafis (misalnya histogram, diagram batang, plot pencar). EDA dapat membantu peneliti mengidentifikasi masalah potensial atau area yang menarik yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Teknik Pemodelan
Data survei preferensi yang dinyatakan sering memerlukan teknik pemodelan statistik untuk mengestimasi preferensi dan nilai yang mendasari dari responden. Dua pendekatan populer adalah pemodelan pilihan dan analisis conjoint.
-
Pemodelan Pilihan
Pemodelan pilihan adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis pilihan yang dibuat responden di antara alternatif yang berbeda yang disajikan dalam survei. Ini memungkinkan peneliti untuk mengestimasi kepentingan relatif dari atribut yang berbeda dan kompromi yang individu bersedia lakukan. Teknik pemodelan pilihan umum meliputi model logit multinomial, model logit bertingkat, dan model logit campuran. -
Analisis Conjoint
Analisis conjoint adalah pendekatan populer lainnya untuk menganalisis data preferensi yang dinyatakan, terutama dalam penelitian pemasaran. Ini melibatkan memecah preferensi responden menjadi utilitas nilai bagian untuk setiap level atribut, yang dapat digunakan untuk memperkirakan preferensi keseluruhan untuk kombinasi atribut yang berbeda. Analisis conjoint dapat membantu peneliti memahami kepentingan relatif dari atribut yang berbeda dan memprediksi preferensi responden untuk penawaran produk atau layanan baru atau yang belum diuji.
Keterbatasan Survei SP
Meskipun survei preferensi yang dinyatakan dapat memberikan wawasan berharga tentang preferensi dan nilai individu, mereka tidak tanpa batasan. Bab ini akan membahas beberapa kekhawatiran utama terkait penggunaan survei SP dalam pengambilan keputusan dan penelitian.
-
Bias Hipotetis
Salah satu keterbatasan utama survei preferensi yang dinyatakan adalah bias hipotetis, yang terjadi ketika preferensi yang dinyatakan responden berbeda dari preferensi mereka yang sebenarnya dalam situasi dunia nyata. Bias hipotetis dapat disebabkan oleh faktor seperti ketiadaan konsekuensi nyata, keterbatasan kognitif, atau ketidaktahuan tentang skenario yang disajikan dalam survei. Untuk mengurangi bias hipotetis, peneliti dapat menggunakan teknik seperti cheap talk scripts, kalibrasi kepastian, dan pengingat konsekuensi, yang bertujuan untuk mendorong responden untuk mempertimbangkan jawaban mereka dengan lebih hati-hati dan jujur. -
Bias Strategis
Bias strategis terjadi ketika responden dengan sengaja menunjukkan preferensi mereka secara tidak benar dalam upaya untuk mempengaruhi hasil survei atau proses pengambilan keputusan. Misalnya, individu dapat membumbui kemauan mereka untuk membayar untuk kebaikan publik jika mereka percaya bahwa hal itu akan meningkatkan kemungkinan penyediannya. Peneliti dapat meminimalkan bias strategis dengan merancang survei yang kurang rentan terhadap manipulasi, menggunakan metode pengumpulan informasi yang kompatibel dengan insentif, atau menggabungkan pertanyaan debriefing untuk menilai motivasi dan kejujuran responden. -
Bias Keinginan Sosial
Bias keinginan sosial mengacu pada kecenderungan responden untuk memberikan jawaban yang mereka percaya akan dilihat menguntungkan oleh orang lain, daripada mencerminkan preferensi mereka yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan perkiraan preferensi dan kemauan untuk membayar yang bias, terutama untuk topik yang sensitif atau kontroversial. Untuk mengurangi bias keinginan sosial, peneliti dapat menjamin kerahasiaan dan anonimitas, menggunakan teknik kuestioner yang tidak langsung (misalnya teknik respons acak), atau menggunakan mode survei mandiri (misalnya survei online) yang mungkin kurang rentan terhadap tekanan sosial.
Contoh Survei Preferensi Stated Preference: Preferensi Peningkatan Taman Umum
Bab ini mempresentasikan contoh survei preferensi yang didesain untuk mengukur preferensi masyarakat terhadap berbagai peningkatan yang dilakukan pada taman umum lokal. Contoh ini akan menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapat diterapkan pada skenario dunia nyata.
Pendahuluan
Tujuan dari survei ini adalah untuk memahami preferensi dan kesiapan membayar masyarakat terhadap berbagai pilihan peningkatan taman. Hasilnya akan digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam alokasi resource dan penentuan prioritas peningkatan taman.
Populasi Target
Populasi target untuk survei ini adalah warga yang tinggal di lingkungan sekitar taman. Sampel akan dipilih secara stratifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pendapatan rumah tangga untuk memastikan sampel yang representatif dari masyarakat setempat.
Desain Kuesioner
Kuesioner akan berisi serangkaian tugas pilihan, di mana responden akan diminta untuk memilih pilihan peningkatan taman yang mereka pilih dari sejumlah alternatif. Setiap alternatif akan dijelaskan dengan beberapa atribut, seperti biaya, jenis peningkatan, dan dampak yang diharapkan terhadap penggunaan taman.
Berikut adalah contoh tugas pilihan:
Silakan pilih opsi peningkatan taman yang paling Anda sukai:
- Opsi A
- Biaya: Kenaikan pajak properti tahunan sebesar $10
- Peningkatan: Peralatan bermain baru
- Dampak yang diharapkan terhadap penggunaan taman: Kenaikan 15%
- Opsi B
- Biaya: Kenaikan pajak properti tahunan sebesar $20
- Peningkatan: Jalan-jalan dan jalur sepeda yang lebih baik
- Dampak yang diharapkan terhadap penggunaan taman: Kenaikan 25%
- Opsi C
- Biaya: Kenaikan pajak properti tahunan sebesar $30
- Peningkatan: Ruang hijau tambahan dan area piknik
- Dampak yang diharapkan terhadap penggunaan taman: Kenaikan 10%
- Opsi D
- Tidak ada peningkatan (tidak ada kenaikan pajak properti tahunan)
Pengumpulan Data
Survei akan dilakukan menggunakan kombinasi survei online dan kertas. Survei online akan dikirimkan ke warga melalui email, sementara survei kertas akan dikirimkan ke sampel acak rumah tangga di area target. Pengingat akan dikirimkan kepada responden yang tidak merespon untuk mendorong partisipasi dan meningkatkan tingkat respons.
Analisis Data
Analisis data akan melibatkan estimasi model pilihan untuk memahami pentingnya atribut yang berbeda dan trade-off yang bersedia yang siap dilakukan oleh responden. Ini akan memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan kesiapan membayar masyarakat untuk berbagai opsi peningkatan taman dan membantu pengambilan keputusan.
Pelaporan Hasil
Hasil survei preferensi stated preference akan disajikan dalam sebuah laporan yang merangkum temuan utama, termasuk estimasi kesiapan membayar masyarakat untuk berbagai opsi peningkatan taman dan dampak potensial pada penggunaan taman. Laporan tersebut juga akan membahas implikasi temuan untuk pengelolaan taman dan keputusan investasi di masa depan.
Referensi