Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2022-09-15

Kota Kompak

Apa itu Kota Kompak

Kota kompak muncul sebagai respons terhadap tantangan urbanisasi cepat dan kebutuhan untuk pengembangan berkelanjutan. Kota kompak ditandai dengan desain berkepadatan tinggi, campuran penggunaan lahan, dan ramah bagi pejalan kaki, yang bertujuan untuk meminimalkan dampak kota pada lingkungan sambil memaksimalkan efisiensi resource dan kenyamanan.

Meskipun tidak ada definisi kota kompak yang disepakati secara universal, beberapa elemen kunci biasanya ditemukan dalam lingkungan urban seperti ini. Elemen-elemen tersebut meliputi penggunaan lahan yang efisien, beragam opsi perumahan, sistem transportasi umum yang terhubung dengan baik, kemudahan berjalan kaki dan bersepeda, serta ruang hijau yang cukup.

Fitur Utama Kota Kompak

Untuk lebih memahami konsep kota kompak, penting untuk mengidentifikasi fitur utamanya:

  • Penggunaan Lahan yang Efisien
    Kota kompak memberi prioritas pada penggunaan lahan yang efisien, sehingga menghasilkan kepadatan populasi yang lebih tinggi dan mengurangi penyebaran kota. Hal ini mengarah pada kota yang lebih berkelanjutan dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.

  • Beragam Tipe Perumahan
    Kota kompak menawarkan beragam opsi perumahan untuk menampung berbagai tingkat pendapatan, ukuran rumah tangga, dan preferensi gaya hidup. Diversitas ini mempromosikan inklusivitas dan memastikan bahwa berbagai penduduk dapat menemukan perumahan yang cocok di dalam kota.

  • Transportasi Umum yang Mudah Diakses
    Sistem transportasi umum yang terhubung dengan baik sangat penting bagi kota kompak. Sistem seperti ini mengurangi kebutuhan akan kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, sistem ini menyediakan akses yang adil ke pekerjaan, layanan, dan fasilitas bagi semua penduduk.

  • Kemudahan Berjalan Kaki dan Bersepeda
    Kota kompak mendorong berjalan kaki dan bersepeda sebagai mode transportasi utama. Hal ini dicapai dengan merancang lingkungan jalan yang ramah pejalan kaki, menerapkan langkah-langkah pengendalian lalu lintas, dan menyediakan infrastruktur yang aman dan khusus untuk para pengendara sepeda. Tindakan-tindakan ini mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan pada transportasi bermotor.

  • Ruangan Hijau dan Infrastruktur
    Dalam kota kompak, ruang hijau diintegrasikan ke dalam kain kota, memberikan akses kepada penduduk ke taman, kebun komunitas, dan fasilitas rekreasi lainnya. Infrastruktur hijau, seperti atap hijau dan trotoar yang dapat meresap air, juga digunakan untuk mengelola air hujan, mengurangi efek urban heat island, dan meningkatkan kualitas udara.

  • Pembangunan Campuran
    Kota kompak mempromosikan pembangunan campuran, yang menggabungkan ruang perumahan, komersial, dan rekreasi dalam jarak yang dekat. Ini memungkinkan penduduk untuk mengakses berbagai layanan dan fasilitas dalam jarak berjalan kaki dari rumah mereka, mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan jauh dan memberikan kontribusi pada kehidupan jalan yang ramai dan aktif.

Manfaat Kota Kompak

Kota kompak menawarkan berbagai manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkontribusi pada lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan dan nyaman. Di bab ini, saya akan membahas manfaat-manfaat ini secara rinci.

Keuntungan Lingkungan

  • Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
    Kota kompak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah karena pengurangan ketergantungan pada kendaraan pribadi dan penggunaan energi yang lebih efisien. Kepadatan populasi yang lebih tinggi menghasilkan perjalanan yang lebih singkat dan lebih banyak digunakannya transportasi umum, berjalan kaki, dan bersepeda, yang semuanya berkontribusi pada penurunan emisi.

  • Efisiensi Energi
    Kota kompak memudahkan penggunaan energi yang lebih efisien dengan mempromosikan infrastruktur bersama, seperti sistem pemanas dan pendingin distrik. Perumahan dengan kepadatan lebih tinggi juga cenderung lebih efisien dalam penggunaan energi karena hilangnya panas melalui dinding bersama dan ukuran yang lebih kecil.

  • Konservasi Resource Alam
    Dengan meminimalkan penyebaran kota, kota kompak membantu mempertahankan habitat alami dan lahan pertanian. Ini melestarikan keanekaragaman hayati, melindungi resource air, dan menjaga integritas ekosistem.

Keuntungan Sosial

  • Peningkatan Kesehatan Masyarakat
    Kota kompak mempromosikan transportasi aktif, seperti berjalan dan bersepeda, yang dapat mengarah pada peningkatan kesehatan fisik dan mental. Selain itu, integrasi ruang hijau ke dalam kain kota menawarkan kesempatan untuk rekreasi, relaksasi, dan interaksi sosial, yang semuanya berkontribusi pada kesejahteraan umum.

  • Penguatan Ikatan Komunitas
    Kota kompak mendorong interaksi sosial dan membantu membangun ikatan komunitas dengan merancang ruang publik yang mengumpulkan orang. Pembangunan campuran dan lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki juga memungkinkan penduduk untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dan membentuk hubungan dengan tetangga mereka.

  • Aksesibilitas dan Keadilan
    Sistem transportasi umum yang terhubung dengan baik dan beragam opsi perumahan memastikan bahwa penduduk dari berbagai tingkat pendapatan dan latar belakang dapat mengakses pekerjaan, layanan, dan fasilitas. Ini mempromosikan kohesi sosial dan mengurangi risiko segregasi spasial.

Keuntungan Ekonomi

  • Menarik Investasi
    Kota kompak dapat menarik bisnis dan investasi dengan menyediakan lingkungan perkotaan yang hidup dan dinamis dengan tenaga kerja terampil dan beragam fasilitas. Ini dapat menyebabkan penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan pendapatan pajak.

  • Dukungan Bisnis Lokal
    Lingkungan yang dapat dilalui dan dikombinasikan dapat memberikan manfaat bagi bisnis lokal dengan menghasilkan lebih banyak lalu lintas pejalan kaki dan mendorong penduduk untuk berbelanja dan makan di dalam komunitas mereka. Ini dapat menyebabkan peningkatan penjualan dan ekonomi lokal yang lebih tangguh.

  • Mengurangi Biaya Infrastruktur
    Kota kompak dapat menurunkan biaya penyediaan layanan publik dan pemeliharaan infrastruktur dengan mempromosikan fasilitas bersama dan penggunaan lahan yang lebih efisien. Ini dapat menghasilkan penghematan biaya bagi sektor publik dan swasta.

Prinsip Desain untuk Kota Kompak

Menciptakan kota kompak yang berhasil membutuhkan implementasi berbagai prinsip desain yang berkontribusi pada lingkungan perkotaan yang hidup, tangguh, dan berkelanjutan. Di bab ini, saya akan membahas prinsip-prinsip ini secara rinci.

Pembangunan Campuran

Pembangunan campuran melibatkan penggabungan ruang perumahan, komersial, dan rekreasi dalam jarak yang dekat. Pendekatan ini mempromosikan kejalan kaki, mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan jauh, dan membantu membangun kehidupan jalan yang hidup. Strategi kunci untuk mengimplementasikan pembangunan campuran termasuk:

  • Peraturan Zonasi
    Mendorong pembangunan campuran dengan menerapkan peraturan zonasi yang fleksibel yang memungkinkan berbagai penggunaan lahan dalam area yang sama.

  • Integrasi Vertikal
    Menggabungkan penggunaan yang berbeda dalam bangunan yang sama, seperti ritel di lantai dasar dengan unit perumahan di atasnya, untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan lahan.

  • Pusat-pusat Lingkungan
    Menciptakan pusat-pusat lingkungan yang menyediakan berbagai layanan dan fasilitas dalam jarak berjalan kaki dari area perumahan.

Transportasi Umum Efisien

Sistem transportasi umum yang terhubung dengan baik menjadi kunci untuk kota kompak. Transportasi umum yang efisien mengurangi kebutuhan untuk kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Strategi untuk meningkatkan transportasi umum meliputi:

  • Kawasan Berorientasi Transit
    Fokuskan pembangunan di sekitar pusat-pusat transit, seperti stasiun kereta api dan halte bus, untuk mendorong penggunaan transportasi umum dan menciptakan lingkungan yang dapat dilalui dan dikombinasikan.

  • Beragam Opsi Transit
    Menawarkan berbagai pilihan transit, termasuk bus, trem, kereta api, dan program berbagi sepeda, untuk mengakomodasi kebutuhan dan preferensi perjalanan yang berbeda.

  • Koneksi dan Frekuensi
    Memastikan rute transportasi umum terhubung dengan baik dan beroperasi dengan interval yang teratur untuk menyediakan layanan yang nyaman dan andal.

Kejalan Kaki dan Bersepeda

Kota kompak harus memprioritaskan kejalan kaki dan bersepeda sebagai mode transportasi utama. Hal ini dapat dicapai melalui penataan jalan yang ramah pejalan kaki, langkah-langkah pengendalian lalu lintas, dan infrastruktur yang aman dan khusus untuk pengendara sepeda. Strategi kunci termasuk:

  • Jalan yang Lengkap
    Desain jalan untuk menampung semua pengguna, termasuk pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengguna transportasi umum, dengan trotoar yang lebar, jalur sepeda, dan halte transportasi umum yang dapat diakses.

  • Pengendalian Lalu Lintas
    Menerapkan langkah-langkah pengendalian lalu lintas, seperti jalan berombak, jalan yang lebih sempit, dan bundaran, untuk menurunkan kecepatan kendaraan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

  • Greenway dan Jalan Sepeda
    Mengembangkan jaringan greenway dan jalan sepeda yang menghubungkan lingkungan, taman, dan tujuan lainnya, menyediakan rute yang aman dan menyenangkan untuk berjalan dan bersepeda.

Ruangan Hijau dan Infrastruktur

Integrasi ruangan hijau dan infrastruktur dalam lingkungan perkotaan kota kompak meningkatkan kehidupan, mendukung keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kinerja lingkungan. Strategi kunci termasuk:

  • Taman dan Plaza
    Menciptakan berbagai ruang hijau publik, seperti taman, plaza, dan kebun masyarakat, yang mudah diakses oleh semua penduduk.

  • Atap dan Dinding Hijau
    Mendorong implementasi atap dan dinding hijau untuk meningkatkan kehijauan dalam lingkungan perkotaan, mengurangi limpasan air hujan, dan mengurangi efek pulau panas perkotaan.

  • Paving Permeable dan Bioswale
    Memanfaatkan paving permeable dan bioswale di lingkungan jalan dan publik untuk mengelola limpasan air hujan, meningkatkan kualitas air, dan mendukung penghijauan perkotaan.

Tantangan dan Kritik Kota Kompak

Meskipun kota-kota kompak menawarkan banyak manfaat, mereka juga menghadapi tantangan dan kritik yang harus diatasi untuk memastikan keberhasilan mereka. Dalam bab ini, saya akan membahas masalah-masalah ini dan solusi potensialnya.

Kepadatan vs. Kepadatan Berlebihan

Hidup dengan kepadatan tinggi adalah karakteristik yang menentukan dari kota-kota kompak, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kepadatan berlebihan yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup. Untuk mencapai keseimbangan antara kepadatan dan keberlanjutan, sangat penting untuk:

  • Menyediakan Fasilitas yang Cukup
    Pastikan ada layanan publik dan fasilitas yang cukup, seperti sekolah, fasilitas kesehatan, dan ruang hijau, untuk mendukung kepadatan penduduk.

  • Memperhatikan Desain Berkualitas
    Fokus pada desain bangunan dan ruang publik untuk menciptakan lingkungan hunian yang menarik, nyaman, dan fungsional.

  • Mendorong Solusi Inovatif
    Gunakan solusi arsitektur dan perencanaan perkotaan inovatif, seperti penggunaan kembali struktur yang sudah ada dan konstruksi modular, untuk menampung kepadatan tanpa mengorbankan kualitas hidup.

Keterjangkauan dan Gentrifikasi

Kota-kota kompak dapat menghadapi masalah terkait keterjangkauan perumahan dan gentrifikasi, yang dapat mengakibatkan penggusuran penduduk yang sudah ada. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk:

  • Menyediakan Pilihan Perumahan yang Beragam
    Memberikan berbagai jenis dan harga perumahan untuk menampung berbagai tingkat pendapatan dan ukuran rumah tangga, memastikan bahwa manfaat dari hidup kompak dapat diakses oleh semua orang.

  • Menerapkan Zonasi Inklusif
    Mendorong pengembangan unit perumahan yang terjangkau dengan menerapkan kebijakan zonasi inklusif yang memerlukan persentase tertentu dari konstruksi perumahan baru untuk disediakan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.

  • Mempertahankan dan Meningkatkan Perumahan Terjangkau yang Sudah Ada
    Melindungi perumahan terjangkau yang sudah ada dan bekerja untuk meningkatkan kualitasnya melalui inisiatif renovasi dan retrofitting.

Melestarikan Warisan Budaya

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kota-kota kompak, mungkin ada kekhawatiran tentang potensi hilangnya warisan budaya dan identitas lokal. Untuk melestarikan karakteristik unik dari kota-kota kompak, sangat penting untuk:

  • Mengintegrasikan Pelestarian Sejarah
    Mengakui dan mengintegrasikan bangunan bersejarah dan landmark budaya ke dalam struktur kota-kota kompak, memastikan bahwa pengembangan baru sensitif terhad pada konteks yang sudah ada.

  • Mendorong Seni dan Budaya Lokal
    Mendukung seniman lokal, institusi budaya, dan acara komunitas yang merayakan sejarah dan identitas unik dari daerah tersebut.

  • Mendorong Partisipasi Masyarakat
    Melibatkan penduduk setempat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, memungkinkan mereka memiliki suara dalam membentuk masa depan komunitas mereka.

Studi Kasus Kota Kompak

Untuk lebih memahami bagaimana prinsip-prinsip kota-kota kompak dapat diterapkan dalam konteks budaya dan geografis yang berbeda, bab ini akan memberikan analisis mendalam dari tiga contoh kota kompak yang berhasil dari seluruh dunia: Kopenhagen, Denmark; Freiburg, Jerman; dan Curitiba, Brazil.

Kopenhagen, Denmark

Kopenhagen dianggap sebagai salah satu kota paling berkelanjutan dan nyaman di dunia. Fitur utama kota kompak di Kopenhagen meliputi:

  • Infrastruktur Sepeda
    Kopenhagen terkenal dengan jaringan jalur sepedanya yang luas, yang menghasilkan lebih dari 50% penduduknya menggunakan sepeda untuk berkomuter setiap hari.

  • Ruang Hijau
    Kota ini memiliki banyak taman dan daerah tepi air, memberikan ruang hijau yang cukup bagi penduduknya untuk menikmati.

  • Energi Berkelanjutan
    Kopenhagen berkomitmen untuk menjadi netral karbon pada tahun 2025, dengan inisiatif seperti sistem pemanasan distrik dan penggunaan sumber energi terbarukan.

Freiburg, Jerman

Freiburg adalah contoh terkemuka kota kompak yang ramah lingkungan dengan fokus kuat pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Fitur utama kota kompak di Freiburg meliputi:

  • Kawasan Vauban
    Kawasan tanpa mobil yang inovatif ini memprioritaskan berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi umum, sambil menggabungkan bangunan hemat energi dan ruang hijau.

  • Transportasi Umum
    Freiburg memiliki jaringan transportasi umum yang luas dan efisien, termasuk trem, bus, dan kereta regional, yang banyak digunakan oleh penduduk.

  • Ruang Hijau
    Kota ini terkenal dengan banyaknya ruang hijau, termasuk Seepark yang ikonik dan banyak taman komunitas.

Curitiba, Brazil

Curitiba adalah pionir dalam perencanaan perkotaan berkelanjutan dan contoh utama kota kompak yang sukses di negara berkembang. Fitur utama kota kompak di Curitiba meliputi:

  • Sistem BRT
    Sistem BRT Curitiba adalah model untuk transportasi umum yang efisien di kota-kota di seluruh dunia, dengan jalur bus yang didedikasikan dan platform naik yang terangkat untuk layanan yang cepat dan andal.

  • Ruang Hijau dan Inisiatif Lingkungan
    Kota ini memiliki banyak taman dan ruang hijau, serta inisiatif lingkungan yang inovatif, seperti program daur ulang "Sampah yang Bukan Sampah".

  • Pengembangan Multiguna
    Curitiba telah menerapkan peraturan zonasi yang mempromosikan pengembangan multiguna, mendorong pembentukan lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan mengurangi kebutuhan akan perjalanan jauh.

Referensi

https://www.reading.ac.uk/PeBBu/state_of_art/urban_approaches/compact_city/compact_city.htm
https://www.mlit.go.jp/common/000996976.pdf
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S266616592030017X

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!