Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2022-04-17

Randomized Controlled Trial (RCT)

Apa itu Randomized Controlled Trial (RCT)

Randomized Controlled Trial (RCT) adalah jenis eksperimen ilmiah yang bertujuan untuk mengurangi bias saat menguji pengobatan atau intervensi baru. Partisipan secara acak ditempatkan ke dalam kelompok eksperimental (menerima intervensi) atau kelompok kontrol (menerima plasebo atau pengobatan standar).

RCT dalam Inferensi Kausal

RCT adalah dasar dalam inferensi kausal, menyediakan tingkat validitas internal yang tinggi. Penugasan acak subjek ke kelompok kontrol dan pengobatan membantu menghilangkan variabel pembingung—faktor yang dapat mempengaruhi hasil selain pengobatan itu sendiri. Oleh karena itu, setiap perbedaan hasil antara kelompok dapat dikaitkan dengan intervensi, sehingga membentuk hubungan sebab-akibat.

RCT dan Kontrafaktual

RCT didasarkan pada konsep kontrafaktual, yang menjawab pertanyaan:

Apa yang akan terjadi pada individu yang sama jika tidak ada pengobatan?

Karena kita tidak dapat secara simultan melakukan dan tidak melakukan paparan pengobatan pada individu yang sama, kita mengandalkan kelompok kontrol sebagai pengganti kontrafaktual. Kelompok kontrol mewakili hasil kontrafaktual untuk kelompok pengobatan, dengan asumsi bahwa, secara rata-rata, kedua kelompok tersebut identik kecuali untuk paparan terhadap pengobatan. Kerangka kontrafaktual inilah yang memungkinkan kita untuk menyimpulkan kausalitas dari hasil RCT.

Merancang RCT

Proses merancang RCT melibatkan beberapa langkah kunci. Pertama, pertanyaan penelitian dan hipotesis yang jelas harus dirumuskan, biasanya melibatkan perbandingan hasil antara dua kelompok atau lebih. Kemudian, peserta direkrut, dan kriteria kelayakan ditentukan untuk memastikan bahwa sampel mewakili populasi yang diminati.

Langkah penting berikutnya adalah penugasan acak peserta ke kelompok pengobatan atau kontrol. Proses ini memastikan bahwa perbedaan hasil antara kelompok dapat dikaitkan dengan intervensi daripada perbedaan yang ada sebelumnya di antara peserta.

Kelompok pengobatan kemudian menerima intervensi, sementara kelompok kontrol menerima plasebo atau pengobatan standar. Kedua kelompok dipantau selama periode tertentu, dan data tentang hasil yang diminati dikumpulkan.

Tahap terakhir melibatkan analisis statistik dari data yang dikumpulkan untuk mengevaluasi efek intervensi. Bergantung pada desain studi, ini mungkin melibatkan perbandingan ukuran hasil rata-rata antara kelompok pengobatan dan kontrol atau analisis waktu sampai terjadinya suatu peristiwa.

Batasan RCT

Meskipun RCT merupakan standar emas untuk menentukan efektivitas suatu intervensi, namun tidaklah tanpa batasan. Misalnya, pelaksanaannya dapat menjadi mahal dan memakan waktu, terutama untuk kondisi langka atau hasil jangka panjang.

Pengaburan, praktik menjaga peserta dan peneliti tidak mengetahui kelompok mana peserta berada, kadang-kadang sulit untuk dicapai. Jika pengaburan tidak mungkin atau terganggu selama studi, hal ini dapat mempengaruhi hasil dengan memperkenalkan bias.

Selain itu, meskipun randomisasi membantu menyeimbangkan variabel pembingung yang diketahui dan tidak diketahui di antara kelompok, hal itu tidak menghilangkan potensi bias tersembunyi akibat faktor yang tidak terdistribusi secara merata.

Pertimbangan etika juga dapat menimbulkan tantangan. Misalnya, mungkin tidak etis untuk menahan pengobatan dari kelompok kontrol jika pengobatan tersebut telah terbukti efektif.

Studi Kasus

Ilmu Kesehatan

RCT telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang ilmu kesehatan. Sebagai contoh, efektivitas banyak obat farmasi yang ada di pasaran saat ini telah ditetapkan melalui RCT.

Salah satu contoh yang menonjol adalah penemuan efektivitas vaksin polio. Pada tahun 1950-an, dilakukan RCT yang melibatkan hampir 2 juta anak untuk menguji efektivitas vaksin yang dikembangkan oleh Jonas Salk. Uji coba ini dengan tegas membuktikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif, sehingga menyebabkan kampanye vaksinasi massal yang hampir berhasil memberantas polio di seluruh dunia.

Ilmu Sosial

RCT juga telah berhasil digunakan dalam ilmu sosial. Misalnya, dalam bidang pendidikan, RCT telah digunakan untuk mengevaluasi dampak berbagai intervensi terhadap kinerja siswa.

Salah satu studi menginvestigasi efek ukuran kelas yang lebih kecil terhadap prestasi akademik. Sekolah secara acak ditugaskan untuk memiliki ukuran kelas yang lebih kecil atau kelas biasa, dan kinerja siswa diukur dari waktu ke waktu. Studi tersebut menemukan bahwa siswa di kelas yang lebih kecil memiliki hasil yang jauh lebih baik, memberikan bukti kuat bahwa ukuran kelas dapat secara langsung mempengaruhi kinerja akademik.

Referensi

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1114166/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21540326/

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!