Fase Desain dalam Proyek IT
Fase definisi persyaratan, di mana pemangku kepentingan menentukan apa yang perlu dibuat atau dicapai, berfokus pada 'apa' yang perlu dikembangkan dan menyiapkan tahapan selanjutnya dari proyek IT.
Setelah fase 'apa' ini, kita beralih ke fase 'bagaimana' atau yang lebih dikenal secara formal sebagai fase desain. Ini adalah tahap yang krusial dalam setiap proyek IT karena menentukan bagaimana kebutuhan yang telah ditentukan akan diubah menjadi sistem yang berfungsi. Fase desain membutuhkan pertimbangan yang teliti dan perencanaan yang hati-hati untuk memastikan pelaksanaan proyek yang sukses.
Tujuan Desain: Dari Perencanaan hingga Pelaksanaan
Pada intinya, tujuan dari fase desain adalah mengarahkan proyek menuju kondisi di mana penyelesaian hanya masalah mengikuti rencana - keadaan di mana hanya dengan menggerakkan tangan, atau dalam istilah IT, menulis kode, dapat mengarah pada penyelesaian proyek. Tujuan ini dapat dicapai dengan paling baik ketika fase desain dihadapi dengan pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan proyek, strategi yang solid untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan visi yang jelas mengenai hasil yang diinginkan.
Fase desain dalam proyek IT bukan hanya tentang 'bagaimana' menciptakan sistem, melainkan tentang 'bagaimana cara terbaik' untuk menciptakannya. Fase ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti fungsionalitas, kegunaan, keandalan, kinerja, dan kemudahan pemeliharaan. Oleh karena itu, fase desain merupakan tempat di mana kebutuhan teoritis bertemu dengan strategi implementasi praktis, membuka jalan bagi pelaksanaan dan penyelesaian proyek yang sukses.
Untuk mencapai tujuan ini, fase desain dapat secara umum dibagi menjadi beberapa area utama:
- Desain Antarmuka (IF)
- Desain Data
- Desain Layar & Proses
- Desain Infrastruktur
Dalam setiap proyek IT, Desain Antarmuka memainkan peran penting dalam memastikan komunikasi yang lancar antara berbagai sistem perangkat lunak. Fase Desain Antarmuka berkaitan dengan menciptakan protokol dan pedoman yang menentukan bagaimana komponen perangkat lunak yang berbeda berinteraksi satu sama lain. Desain antarmuka yang efektif menjamin interaksi ini berjalan dengan lancar, dapat diandalkan, dan efisien, sehingga meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna keseluruhan dari sistem tersebut.
Menentukan Protokol
Protokol adalah salah satu aspek paling penting dari Desain Antarmuka. Protokol menentukan metode dan cara berinteraksi antara sistem perangkat lunak yang berbeda. Pemilihan protokol dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan proyek. Misalnya, beberapa proyek mungkin menggunakan protokol HTTP untuk konektivitas secara real-time, sementara yang lain mungkin mengandalkan protokol FTP untuk konektivitas periodik sepanjang hari.
Pemilihan protokol memiliki implikasi yang luas terhadap kinerja dan efisiensi sistem. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pemilihan protokol dibahas dan disepakati oleh semua sistem yang berinteraksi untuk memastikan komunikasi yang lancar dan efektif.
Membuat Informasi Koneksi
Setelah protokol ditentukan, langkah berikutnya adalah membuat informasi koneksi. Ini termasuk memutuskan URL untuk koneksi HTTP, atau informasi IP server dan kredensial akun untuk koneksi FTP. Informasi koneksi berfungsi sebagai alamat yang memandu komunikasi antara sistem perangkat lunak yang berbeda.
Menentukan Format File
Format file adalah bagian penting lain dari Desain Antarmuka. Format file menentukan bagaimana data akan struktur dan diorganisir selama pertukaran antara sistem perangkat lunak yang berbeda. Ini bisa berkisar dari memilih antara format seperti CSV, atau menentukan pemisah untuk bidang data. Pilihan ini harus dibuat dengan hati-hati untuk memastikan bahwa proses pertukaran data berjalan dengan lancar dan efisien.
Memilih Item untuk Kerjasama
Terakhir, Desain Antarmuka juga melibatkan pemilihan item yang akan dibagikan atau pertukaran antara sistem perangkat lunak. Ini adalah elemen data yang akan dikirim dan diterima oleh sistem-sistem tersebut selama interaksinya. Pemilihan item ini bukanlah sesuatu yang dapat diputuskan secara sepihak. Sebaliknya, hal ini membutuhkan kesepakatan bersama antara semua sistem yang berinteraksi untuk memastikan bahwa data yang tepat dibagikan dalam format yang tepat.
Desain Data
Desain data adalah komponen penting dalam proyek-proyek IT karena menyediakan panduan tentang bagaimana data disimpan, diakses, dan digunakan dalam sistem. Proses ini tidak hanya menentukan struktur set data, tetapi juga mempengaruhi efisiensi, kinerja, dan keandalan sistem.
Memilih Item Data
Aspek penting dari desain data adalah memilih item data yang tepat. Ini adalah unit-unit informasi individu yang akan ditangani oleh sistem. Seperti item yang dipilih untuk kerjasama dalam fase Desain Antarmuka, pemilihan item data harus mencerminkan kebutuhan sistem, dengan memperhatikan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan data.
Kunci dan Indeks
Struktur dan aksesibilitas data dalam suatu sistem sering ditentukan oleh penggunaan kunci dan indeks. Kunci adalah pengenal unik yang membantu membedakan dan menemukan data tertentu. Indeks, di sisi lain, berfungsi sebagai 'peta jalan' untuk data Anda, meningkatkan kecepatan pengambilan data dan kinerja sistem secara keseluruhan. Baik kunci maupun indeks harus ditentukan dengan hati-hati untuk meningkatkan pengelolaan data dalam sistem.
Menentukan Nilai Kode
Nilai kode adalah elemen penting dalam desain data. Ini adalah kode-kode yang telah ditentukan sebelumnya yang mewakili informasi khusus dalam sistem. Nilai kode sering digunakan dalam situasi di mana data perlu distandardisasi di berbagai sistem.
Misalnya, saat berinteraksi dengan sistem lain, nilai kode dapat berfungsi sebagai bahasa yang umum dipahami oleh setiap sistem, mempromosikan pertukaran data yang efisien. Nilai kode juga dapat berkontribusi pada kinerja sistem, karena memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data yang efisien.
Namun, pengelolaan nilai kode dapat menjadi tugas yang kompleks yang membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang hati-hati. Perlu dipertimbangkan siapa yang memiliki kewenangan untuk menentukan dan memodifikasi nilai kode, dan bagaimana perubahan nilai kode akan dikomunikasikan di antara sistem-sistem tersebut.
Desain Layar dan Proses
Konsep Desain Layar dan Proses, meskipun tampak sederhana, memiliki bobot yang signifikan dalam desain proyek IT. Ini adalah tahap yang memastikan kegunaan sistem dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Dengan menentukan apa yang akan ditampilkan di layar dan bagaimana sistem akan memproses masukan tersebut, desain menjadi lebih dari sekadar rencana struktural - ia berubah menjadi panduan yang berorientasi pada pengguna.
Menentukan Elemen Layar
Elemen layar, atau apa yang ditampilkan kepada pengguna, memainkan peran sentral dalam fase desain ini. Ini mencakup segala hal mulai dari jenis informasi yang ditampilkan, hingga tata letak dan urutan. Penempatan tombol, jumlah dan lokasinya, semuanya merupakan poin penting yang perlu dipikirkan dengan baik.
Pemilihan dan pengaturan elemen-elemen ini tidak boleh sembarangan. Sebaliknya, mereka harus ditentukan dengan berkolaborasi dengan pengguna itu sendiri, untuk memastikan desain yang ramah pengguna dan intuitif.
Merancang Penanganan Acara dan Pemeriksaan Masukan
Di bawah antarmuka pengguna terdapat kemampuan sistem untuk menangani acara dan memeriksa masukan. Setiap tindakan yang dilakukan oleh pengguna memicu serangkaian acara dalam sistem, dan desain harus mempertimbangkan proses-proses ini.
Pemeriksaan masukan merupakan bagian penting dari ini, memastikan bahwa data yang dimasukkan oleh pengguna valid dan berformat dengan benar. Dengan merancang penanganan acara yang efisien dan pemeriksaan masukan yang cermat, sistem dapat menawarkan pengalaman yang lancar dan bebas dari kesalahan kepada pengguna.
Membangun Struktur Kelas
Struktur kelas yang kuat adalah kunci untuk mencapai sistem yang terorganisir dengan baik dan mudah dipelihara. Ini melibatkan identifikasi komponen-komponen yang berbeda dalam sistem, mendefinisikan peran-peran mereka, dan menetapkan hubungan-hubungannya. Struktur kelas yang efektif berkontribusi pada efisiensi kode, mendorong penggunaan ulang kode, dan memfasilitasi pembaruan atau ekspansi sistem di masa depan.
Desain Infrastruktur
Desain infrastruktur adalah bagian integral dari desain proyek IT, bertanggung jawab untuk menyiapkan perangkat keras dan arsitektur jaringan yang mendasari yang mendukung sistem. Ini membantu memastikan bahwa sistem berjalan dengan lancar dan dapat diandalkan, serta dapat menahan berbagai tuntutan operasional.
Menyiapkan Konfigurasi Server
Langkah pertama dalam desain infrastruktur adalah menentukan konfigurasi server. Ini meliputi menentukan jenis server yang akan digunakan, kapasitasnya, dan bagaimana server tersebut akan menangani kebutuhan sistem. Pertimbangan lain meliputi strategi pencadangan, rencana redundansi, dan metode pemulihan sistem. Tujuannya adalah memastikan bahwa server kuat, dapat ditingkatkan, dan mampu mengatasi beban yang diantisipasi.
Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi jaringan adalah aspek kritis lain dari desain infrastruktur. Ini melibatkan menyiapkan struktur jaringan, menentukan protokol jaringan, dan merencanakan bagaimana data akan dirutekan. Faktor seperti bandwidth, laten, dan keamanan harus diperhitungkan. Proses ini biasanya dilakukan dengan berkolaborasi dengan tim manajemen jaringan organisasi.
Implementasi Tindakan Keamanan
Komponen fundamental dari setiap proyek IT adalah keamanan. Desain infrastruktur harus mempertimbangkan berbagai tindakan keamanan, termasuk firewall, sistem deteksi intrusi, enkripsi data, dan metode otentikasi pengguna. Tindakan-tindakan ini harus cukup kuat untuk melindungi sistem dan data dari ancaman potensial. Pada banyak organisasi besar, ini melibatkan melalui pemeriksaan keamanan dengan departemen keamanan yang khusus untuk memastikan semua standar terpenuhi.
Perlunya Kolaborasi
Dalam desain infrastruktur, penting untuk berkolaborasi dengan departemen lain dalam sebuah organisasi. Misalnya, berkoordinasi dengan departemen keamanan penting saat mengatur tindakan keamanan. Demikian pula, tim manajemen jaringan adalah kunci dalam menetapkan konfigurasi jaringan yang lancar dan efisien.