Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2022-05-20

Makroekonomi Internasional

Apa itu Makroekonomi Internasional

Makroekonomi Internasional, cabang ilmu ekonomi, mempelajari interaksi dinamis variabel ekonomi dalam skala global. Ia menyelidiki mekanisme dan dampak perdagangan internasional, aliran keuangan, kurs valuta asing, dan kebijakan yang diberlakukan oleh negara-negara untuk membentuk kekuatan ini.

Interkoneksi ekonomi global bukanlah fenomena baru; namun, tingkat integrasi dan dampaknya terhadap perekonomian individu telah meningkat secara signifikan pada era pasca-industri. Kemunculan globalisasi, didorong oleh kemajuan teknologi dan komunikasi, telah mendekatkan perekonomian, memperkuat kebutuhan akan pemahaman tentang makroekonomi internasional.

Ekonomi Global

Ekonomi global telah berevolusi selama berabad-abad, dibentuk oleh berbagai faktor seperti kemajuan teknologi, transformasi politik, dan pergeseran ideologi. Era standar emas, periode antar perang, sistem Bretton Woods, dan era kurs mengambang adalah tahapan penting dalam evolusi ekonomi global.

Transformasi mendasar terjadi dengan pendirian sistem Bretton Woods pada tahun 1944, yang menghasilkan kerjasama dan integrasi ekonomi yang signifikan. Hal ini diikuti oleh pergeseran lain pada tahun 1970-an, yang mengarah pada era kurs mengambang dan peningkatan globalisasi keuangan.

Ekonomi global kontemporer ditandai oleh interkoneksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemajuan teknologi telah memfasilitasi aliran keuangan dan perdagangan lintas batas yang mulus. Negara-negara berkembang, yang dulunya berada di pinggiran, kini menjadi pemain penting di panggung ekonomi global.

Namun, ekonomi global juga menghadapi tantangan yang signifikan, seperti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik. Krisis ekonomi, seperti Krisis Keuangan Global tahun 2008 dan pandemi COVID-19 tahun 2020, telah menyoroti kerentanan yang melekat dalam ekonomi global yang sangat terhubung. Mengatasi tantangan ini memerlukan pemahaman tentang makroekonomi internasional dan respons global yang terkoordinasi.

Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing adalah harga mata uang suatu negara dalam hal mata uang negara lain. Ini memainkan peran penting dalam perdagangan internasional, investasi, dan pasar keuangan. Dua jenis kurs valuta asing utama adalah kurs tetap, yang ditetapkan oleh pemerintah atau bank sentral, dan kurs mengambang, yang ditentukan oleh pasar valuta asing (Forex) berdasarkan penawaran dan permintaan.

Penentu Kurs Valuta Asing

Beberapa faktor mempengaruhi kurs valuta asing. Penentu utamanya meliputi tingkat inflasi, tingkat suku bunga, saldo neraca transaksi berjalan, utang publik, term of trade, stabilitas politik, dan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Faktor-faktor ini saling berinteraksi di pasar Forex untuk mempengaruhi nilai mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang lainnya. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk pembuatan kebijakan ekonomi dan pengelolaan keuangan internasional.

Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran (BoP) adalah catatan komprehensif transaksi ekonomi suatu negara dengan negara lain selama periode tertentu. Ini mencakup rekening transaksi berjalan (yang mencatat perdagangan barang dan jasa), rekening modal (mencatat transfer modal non-pasar dan transaksi aset non-produksi, non-keuangan), dan rekening keuangan (mencakup aliran investasi).

Komponen Neraca Pembayaran

Rekening transaksi berjalan adalah komponen yang paling sering disebutkan, menyoroti saldo perdagangan - ekspor dan impor barang dan jasa - serta transfer pendapatan. Rekening modal dan keuangan melacak aliran bersih aset keuangan dan kewajiban. Bersama-sama, rekening-rekening ini harus seimbang, sesuai dengan prinsip akuntansi bahwa setiap kredit memiliki debit yang sesuai.

Neraca Pembayaran dan Stabilitas Ekonomi

Stabilitas Neraca Pembayaran sering dilihat sebagai tanda kesehatan ekonomi. Defisit yang persisten dalam rekening transaksi berjalan dapat mengakibatkan penumpukan utang, depresiasi mata uang, dan dalam beberapa kasus, krisis ekonomi. Di sisi lain, surplus yang konsisten mungkin mencerminkan ketergantungan yang berlebihan pada ekspor, menyembunyikan kelemahan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, analisis Neraca Pembayaran menjadi bagian penting dari pengawasan ekonomi dan pembuatan kebijakan.

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional - pertukaran barang dan jasa lintas batas - memacu aktivitas ekonomi global. Ini memungkinkan negara-negara untuk memperluas pasar mereka, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi pada alokasi resource yang efisien. Negara-negara berdagang untuk memanfaatkan keunggulan komparatif mereka, yaitu kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan biaya peluang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

Teori Perdagangan

Evolusi teori perdagangan memberikan wawasan tentang pemahaman yang berubah tentang perdagangan internasional. Teori-teori awal seperti Merkantilisme dan Keunggulan Mutlak memberikan jalan bagi teori yang lebih canggih seperti Keunggulan Komparatif dan teorema Heckscher-Ohlin. Teori perdagangan modern, termasuk Teori Perdagangan Baru dan Teori Perdagangan Baru-Baru Ini, mencakup faktor-faktor seperti ekonomi skala, produk diferensiasi, dan peran teknologi dan keterampilan.

Manfaat dan Tantangan Perdagangan Internasional

Meskipun perdagangan menciptakan peluang pertumbuhan, inovasi, dan manfaat konsumen, ia juga menghadapi tantangan. Tantangan-tantangan ini meliputi ketimpangan perdagangan, kehilangan lapangan kerja di sektor-sektor tertentu akibat persaingan dari luar negeri, dan risiko ketergantungan yang berlebihan pada komoditas ekspor tertentu. Para pembuat kebijakan harus menghadapi tantangan-tantangan ini sambil memanfaatkan manfaat perdagangan.

Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Terbuka

Kebijakan moneter adalah proses di mana bank sentral atau otoritas moneter mengelola pasokan uang untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti mengendalikan inflasi, mengurangi pengangguran, dan menstabilkan ekonomi. Dalam ekonomi terbuka, di mana dana mengalir bebas melintasi batas negara, kebijakan moneter memiliki dampak domestik dan internasional.

Dampak Kebijakan Moneter terhadap Ekonomi

Transmisi kebijakan moneter dalam ekonomi terbuka dapat terjadi melalui berbagai saluran seperti tingkat suku bunga, kurs valuta asing, dan harga aset. Misalnya, kenaikan suku bunga domestik dapat menarik investor asing, menyebabkan apresiasi mata uang domestik. Namun, meskipun mata uang yang lebih kuat dapat menekan inflasi dengan membuat impor lebih murah, hal ini juga dapat membuat ekspor negara menjadi lebih mahal, yang dapat membahayakan sektor ekspor.

Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Terbuka

Kebijakan fiskal, yang merupakan alat penting lainnya untuk pengelolaan ekonomi, melibatkan penyesuaian belanja dan tingkat pajak oleh pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian. Dalam ekonomi terbuka, kebijakan fiskal tidak beroperasi secara terisolasi; ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internasional.

Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Perdagangan dan Investasi Internasional

Kebijakan fiskal dapat mempengaruhi perdagangan dan investasi internasional suatu negara. Misalnya, kebijakan fiskal yang ekspansif dapat menyebabkan peningkatan suku bunga, menarik modal asing tetapi berpotensi menyebabkan defisit perdagangan yang lebih tinggi karena peningkatan permintaan impor. Di sisi lain, kebijakan fiskal yang kontraksional dapat mengurangi investasi tetapi memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi permintaan impor.

Pasar Keuangan Internasional

Pasar keuangan internasional melibatkan institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi yang melibatkan aset keuangan lintas batas. Pasar-pasar ini, termasuk pasar valuta asing, pasar uang internasional, pasar modal internasional, dan pasar derivatif, memainkan peran penting dalam ekonomi global.

Pasar keuangan internasional mengalirkan resource dari negara-negara dengan dana surplus ke negara-negara dengan defisit dana. Mereka menyediakan platform untuk manajemen risiko melalui instrumen keuangan seperti kontrak berjangka dan opsi. Namun, pasar keuangan internasional juga menimbulkan risiko sistemik, seperti yang terjadi selama krisis keuangan global tahun 2008. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi dan kerentanan potensial dari pasar-pasar ini sangat penting untuk stabilitas makroekonomi internasional.

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!