Pengembangan Web
Pengembangan web merujuk pada pekerjaan yang terlibat dalam membangun situs web atau aplikasi web untuk internet atau intranet. Ini dapat berkisar dari mengembangkan satu halaman statis sederhana berisi teks biasa hingga aplikasi internet berbasis web yang kompleks, bisnis elektronik, dan layanan jaringan sosial. Pengembangan web biasanya terdiri dari dua bagian utama: pengembangan frontend dan backend.
Pengembangan Frontend
Pengembangan frontend, atau pengembangan sisi klien, adalah bagian penting dari pengembangan web. Ini adalah tentang bagian yang terlihat dari situs web - apa yang dilihat dan diinteraksi oleh pengguna. Bab ini membahas peran pengembangan frontend, teknologi kunci yang digunakan, dan kerangka kerja frontend modern yang memudahkan proses ini.
Peran Pengembangan Frontend
Pengembangan frontend adalah tempat di mana teknologi bertemu dengan desain. Ini adalah kerajinan yang menghidupkan elemen desain dan interaksi dari sebuah situs web. Pengembang frontend menerjemahkan desain tata letak statis menjadi pengalaman dinamis dan interaktif. Saat Anda menavigasi melalui situs web, mengklik tombol, mengisi formulir, atau menggeser gambar, Anda berinteraksi dengan karya pengembang frontend.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan pengalaman pengguna yang mulus. Ini termasuk membuat desain responsif yang menyesuaikan dengan ukuran layar yang berbeda, mengoptimalkan antarmuka untuk kinerja, dan memastikan bahwa situs web berfungsi dengan benar di berbagai browser web.
Teknologi Kunci yang Digunakan dalam Pengembangan Frontend
Tiga teknologi utama membentuk dasar pengembangan frontend: HTML, CSS, dan JavaScript.
HTML, atau HyperText Markup Language, adalah dasar dari setiap situs web. Ini menyediakan struktur dasar situs, yang ditingkatkan dan dimodifikasi oleh teknologi lain seperti CSS dan JavaScript.
CSS, atau Cascading Style Sheets, digunakan untuk mengontrol penampilan visual situs web. Ini memungkinkan tingkat kustomisasi yang tinggi, termasuk tata letak, warna, font, dan animasi. Dengan memisahkan konten (HTML) dari desain (CSS), situs web menjadi lebih mudah untuk dirancang dan dikelola.
JavaScript adalah tenaga penggerak di balik elemen interaktif pada situs web. Ini memungkinkan pengembang untuk membuat konten dinamis, termasuk peta interaktif, grafis 2D dan 3D yang dianimasikan, video jukebox yang bergulir, dll. Ini adalah bahan kunci yang membuat situs web lebih interaktif dan ramah pengguna.
Pengembangan Backend
Sementara pengembangan frontend tentang membuat antarmuka yang dapat dilihat dan diinteraksi oleh pengguna, pengembangan backend adalah mesin di balik antarmuka tersebut. Ini melibatkan semua bagian dari aplikasi web yang berfungsi di balik layar. Bab ini akan menjelajahi peran pengembangan backend, teknologi kunci yang digunakan, dan kerangka pengembangan backend modern yang membuat proses ini lebih efisien.
Peran Pengembangan Backend
Pengembangan backend bertanggung jawab atas logika aplikasi web sisi server. Seorang pengembang backend membuat segala sesuatu berfungsi di balik layar. Mereka menulis layanan web dan API yang digunakan oleh pengembang frontend dan pengembang aplikasi seluler. Ketika Anda mengisi formulir di situs web dan mengklik 'kirim', seorang pengembang backend memastikan bahwa data tersebut sampai ke database yang tepat dan memberikan respons kembali ke frontend dengan informasi yang relevan.
Pengembang backend juga menangani manajemen data, memastikan bahwa data disimpan dan diambil secara efektif sesuai kebutuhan. Mereka bertanggung jawab untuk menulis dan memelihara logika sisi server, mendefinisikan dan memelihara database, dan memastikan kecepatan dan responsivitas aplikasi.
Teknologi Kunci yang Digunakan dalam Pengembangan Backend
Pengembangan backend berputar di sekitar server, aplikasi, dan database. Untuk mengelola ini secara efektif, pengembang backend menggunakan beberapa teknologi kunci:
-
Bahasa Sisi Server
Ini adalah bahasa pemrograman yang dieksekusi di server. Beberapa bahasa sisi server populer meliputi Python, Ruby, PHP, Java, dan JavaScript (Node.js). -
Database dan Kerangka Kerja ORM
Pengembang backend berinteraksi dengan database menggunakan sistem SQL atau NoSQL. Database SQL umum termasuk MySQL, PostgreSQL, dan Oracle, sedangkan database NoSQL termasuk MongoDB, Cassandra, dan Redis. Mereka menggunakan kerangka kerja Object-Relational Mapping (ORM) untuk berinteraksi dengan database menggunakan bahasa pemrograman yang disukai. -
Server dan Penyebaran
Pengembang backend juga menangani penyebaran dan mengelola server. Mereka dapat menggunakan teknologi seperti AWS, Azure, atau Google Cloud bersama dengan lingkungan sisi server seperti Apache, Nginx, atau IIS milik Microsoft.