Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2022-04-06

Willingness to Pay (WTP)

Apa itu Willingness to Pay (WTP)

Willingness to Pay (WTP) adalah konsep fundamental dalam bidang ekonomi dan pemasaran yang mewakili jumlah maksimum yang konsumen bersedia belanja pada sebuah produk atau layanan. Konsep ini menjadi indikator nilai yang dipersepsikan oleh pelanggan pada produk atau layanan tertentu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pendapatan individu, preferensi pribadi, dan alternatif yang tersedia.

Faktor Psikologis yang Mempengaruhi WTP

Meskipun faktor ekonomi memainkan peran penting dalam menentukan WTP konsumen, faktor psikologis juga dapat memengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Bab ini menjelajahi beberapa faktor psikologis utama yang memengaruhi WTP, seperti persepsi dan anchor, pengaruh sosial dan konformitas, dan penggerak emosional.

Persepsi dan Anchor

Persepsi mengacu pada cara konsumen menafsirkan dan memahami informasi terkait produk dan layanan. Anchor adalah bias kognitif yang terjadi ketika individu sangat mengandalkan informasi awal (anchor) ketika membuat keputusan. Dalam konteks WTP, anchor sering mengambil bentuk harga referensi, yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi daya tarik harga lainnya.

Perusahaan dapat secara strategis menetapkan harga referensi untuk memengaruhi WTP konsumen. Misalnya, menampilkan harga asli yang lebih tinggi di samping harga diskon dapat menciptakan persepsi penawaran yang lebih baik, meningkatkan WTP untuk harga diskon.

Pengaruh Sosial dan Konformitas

Pengaruh sosial mengacu pada dampak orang lain pada perilaku dan pengambilan keputusan individu. Dalam konteks WTP, pengaruh sosial dapat muncul dalam beberapa cara:

  • Konformitas
    Konsumen mungkin cenderung mengadopsi preferensi dan perilaku orang lain, terutama ketika mereka tidak yakin tentang preferensi mereka sendiri atau ketika mereka mempersepsikan kelompok tersebut sebagai berpengetahuan atau dapat dipercaya.

  • Word-of-Mouth
    Rekomendasi dari teman, keluarga, dan rekan dapat secara signifikan memengaruhi WTP konsumen untuk sebuah produk atau layanan. Word-of-mouth positif dapat meningkatkan WTP, sementara word-of-mouth negatif dapat mengurangi WTP.

  • Bukti Sosial
    Konsumen mungkin mengandalkan pilihan dan opini orang lain sebagai bukti nilai produk. Misalnya, menampilkan ulasan pelanggan positif, testimonial, atau dukungan dari influencer dapat meningkatkan WTP.

Penggerak Emosional dan Pengambilan Keputusan

Emosi dapat memiliki dampak yang kuat pada pengambilan keputusan konsumen dan WTP. Beberapa penggerak emosional yang memengaruhi WTP antara lain:

  • Penyesalan yang Diantisipasi
    Rasa takut kehilangan kesempatan pada penawaran yang bagus atau penawaran terbatas dapat mendorong konsumen untuk membuat pembelian impulsif dan meningkatkan WTP mereka.

  • Brand Attachment
    Konsumen mungkin mengembangkan koneksi emosional dengan merek tertentu, meningkatkan WTP mereka untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh merek tersebut.

  • Persepsi Kelangkaan
    Persepsi kelangkaan dapat menciptakan rasa mendesak dan eksklusivitas, mendorong konsumen untuk membayar premi untuk produk atau layanan yang mereka anggap langka atau terbatas dalam pasokan.

Mengukur Kemauan untuk Membayar

Untuk menetapkan strategi penetapan harga optimal, perusahaan perlu mengukur dan menganalisis WTP dari pelanggan target mereka. Bab ini akan membahas berbagai metode untuk mengukur WTP, mulai dari teknik survei hingga pendekatan eksperimental.

Teknik Survei

Survei adalah metode umum untuk mengukur preferensi konsumen dan WTP. Perusahaan dapat menggunakan jenis survei yang berbeda untuk mengumpulkan informasi tentang WTP, seperti:

  • Contingent Valuation (CV)
    Survei CV meminta responden untuk menyatakan WTP maksimum mereka untuk produk atau layanan tertentu. Metode ini dapat berguna dalam memperkirakan WTP untuk produk atau layanan baru yang belum memasuki pasar.

  • Choice-Based Conjoint Analysis (CBCA)
    Dalam survei CBCA, responden diberikan serangkaian alternatif produk dan diminta untuk memilih opsi yang mereka pilih. Dengan menganalisis pilihan yang dibuat, peneliti dapat memperkirakan pentingnya atribut produk dan menghitung WTP untuk konfigurasi produk yang berbeda.

Pendekatan Eksperimental

Metode eksperimental adalah cara lain untuk mengukur WTP, memungkinkan peneliti untuk mengamati perilaku konsumen dalam pengaturan yang terkontrol. Beberapa pendekatan eksperimental meliputi:

  • Lelang
    Dalam lelang eksperimental, peserta membuka penawaran untuk produk atau layanan, mengungkapkan WTP mereka dalam pengaturan yang kompetitif. Ada berbagai format lelang, seperti lelang tertutup, Inggris, dan Belanda, masing-masing dengan kelebihan dan keterbatasan mereka sendiri.

  • Mekanisme Becker-DeGroot-Marschak (BDM)
    Mekanisme BDM adalah metode eksperimental yang banyak digunakan untuk memperoleh WTP. Peserta menyatakan WTP maksimum mereka untuk produk, dan harga acak ditarik. Jika WTP yang diungkapkan lebih tinggi dari harga acak, peserta membeli produk dengan harga acak. Pendekatan ini mendorong pengungkapan WTP yang jujur ​​dan mengurangi perilaku strategis.

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!