Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2023-04-09

Sistem Referensi Spasial

Apa itu Sistem Referensi Spasial (SRS)

Sistem Referensi Spasial (SRS), juga dikenal sebagai Sistem Referensi Koordinat (CRS), adalah kerangka atau kumpulan aturan yang memfasilitasi identifikasi lokasi di dunia nyata. Konsep ini menjadi pondasi dalam domain Sistem Informasi Geografis (GIS), di mana mendefinisikan dan menginterpretasi data spasial menjadi hal yang sangat penting.

Bayangkan sebuah skenario di mana Anda ingin menyampaikan lokasi Empire State Building di Kota New York kepada seseorang. Dalam interaksi manusia, Anda mungkin akan mengatakan, "350 5th Ave, New York, NY 10118, Amerika Serikat," dan itu sudah cukup. Namun, dalam dunia informasi digital dan khususnya GIS, pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis angka diperlukan agar mesin dapat memproses dan memahami data lokasi dengan efisien. Di sinilah sistem seperti lintang dan bujur, yang merupakan jenis Sistem Referensi Spasial, berperan penting.

Meskipun tampaknya sederhana, konsep Sistem Referensi Spasial dapat menimbulkan tantangan, terutama karena sifatnya yang bervariasi. Beberapa sistem digunakan untuk mewakili lokasi secara numerik, tergantung pada berbagai faktor seperti wilayah geografis, skala, dan proyeksi.

Mari kita ilustrasikan hal ini dengan beberapa contoh yang umum digunakan dalam data GIS Jepang:

Sistem Referensi Spasial Identifikasi Sistem Referensi Spasial (SRID)
Sistem Geodetik Dunia (JGD2011) - Lat/Long EPSG: 6668
Sistem Geodetik Dunia (JGD2011) - Sistem Koordinat Persegi Lurus EPSG: 6669 - 6687
Sistem Geodetik Dunia (JGD2011) - Zona UTM 51 - 55 EPSG: 6688 - 6692
Sistem Geodetik Dunia (JGD2000) - Lat/Long EPSG: 4612
Sistem Geodetik Dunia (JGD2000) - Sistem Koordinat Persegi Lurus EPSG: 2443 - 2461
Sistem Geodetik Dunia (JGD2000) - Zona UTM 51 - 55 EPSG: 3097 - 3101
Datum Jepang Lama (Datum TOKYO) - Lat/Long EPSG: 4301
Datum Jepang Lama (Datum TOKYO) - Sistem Koordinat Persegi Lurus EPSG: 30161 - 30179
Datum Jepang Lama (Datum TOKYO) - Zona UTM 51 - 55 EPSG: 102151 - 102156
WGS84 - Lat/Long EPSG: 4326
Web Mercator EPSG: 3857

Setiap Sistem Referensi Spasial ini memiliki identifikasi yang dikenal sebagai SRID (Identifikasi Sistem Referensi Spasial), yang umumnya dirujuk menggunakan dataset parameter geodesi EPSG (European Petroleum Survey Group). Penting untuk memahami perbedaan di antara SRS ini, karena penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan signifikan dalam interpretasi data. Meskipun kompleks, pemahaman dan penerapan Sistem Referensi Spasial dengan efektif merupakan kunci dalam pengelolaan data spasial yang akurat dalam GIS.

Identifikasi Sistem Referensi Spasial (SRID)

Identifikasi Sistem Referensi Spasial (SRID) adalah pengenal unik yang terkait dengan sistem koordinat, datum, dan proyeksi tertentu. SRID adalah komponen penting dari metadata geospasial, digunakan untuk menginterpretasi koordinat geografis yang digunakan dalam database. Setiap SRID sesuai dengan sistem referensi spasial tertentu dan memastikan bahwa data spasial terletak dengan akurat di permukaan Bumi.

SRID penting untuk interpretasi dan manipulasi data spasial dengan benar. Ini memastikan bahwa semua operasi spasial yang dilakukan pada data didasarkan pada sistem referensi spasial yang sama, menghindari inkonsistensi dan kesalahan dalam analisis data.

Tanpa SRID yang benar, operasi seperti menghitung jarak, luas, atau bahkan tugas-tugas sederhana seperti menampilkan data di peta dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat, karena interpretasi nilai koordinat dapat bervariasi tergantung pada sistem referensi spasial. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui SRID yang terkait dengan data Anda, dan jika perlu, mengonversikannya ke SRID yang sesuai untuk analisis atau aplikasi Anda.

SRID Umum dan Penggunaannya

Beberapa SRID umum digunakan dalam GIS. Salah satu yang paling dikenal adalah SRID 4326, yang mewakili World Geodetic System 1984 (WGS84). Sistem ini digunakan secara global dan menjadi default untuk banyak basis data geospasial, perangkat lunak GIS, dan perangkat GPS.

Contoh lainnya adalah SRID 3857, yang mewakili proyeksi Web Mercator WGS84, yang banyak digunakan dalam layanan pemetaan online seperti Google Maps, Bing Maps, atau OpenStreetMap. Meskipun memperkenalkan distorsi bentuk, luas, dan ukuran, terutama saat semakin jauh dari khatulistiwa, keuntungannya terletak pada fakta bahwa proyeksi ini mempertahankan sudut, sehingga cocok untuk peta berbasis web.

Unsur-Unsur Sistem Referensi Spasial

Sistem Referensi Spasial (SRS) terdiri dari dua elemen kunci: sistem geodetik dan sistem koordinat. Kedua elemen ini bekerja bersama untuk mendefinisikan bentuk Bumi dan memberikan konteks pada data geografis.

Sistem Geodetik

Sistem geodetik, dengan kata sederhana, adalah seperangkat aturan yang mendefinisikan bentuk Bumi. Meskipun citra satelit memungkinkan kita melihat bentuk Bumi, beberapa ketidaksesuaian terjadi saat menghitung pusat dan jari-jari Bumi. Sistem geodetik bertujuan untuk menyediakan model standar dari bola Bumi untuk mengatasi variasi ini. Ada dua jenis utama sistem geodetik: Sistem Geodetik Global dan Sistem Geodetik Lokal.

Sistem Geodetik Global

Sistem Geodetik Global, juga dikenal sebagai Sistem Geodetik Geosentris, menggunakan pusat gravitasi Bumi sebagai titik referensinya. Karena bentuk Bumi yang tidak teratur, menyelaraskan Bumi dengan model bola bukanlah hal yang sederhana, tetapi kemajuan dalam teknologi satelit telah membuat ini layak dilakukan. Di Jepang, Sistem Geodetik Global yang paling sering digunakan adalah:

  • Sistem Geodetik Dunia (JGD2011)
    Ini adalah sistem geodetik resmi saat ini untuk Jepang, digunakan dalam semua survei resmi, termasuk peta yang diproduksi oleh Otoritas Informasi Geospasial Jepang.
  • Sistem Geodetik Dunia (JGD2000)
    Ini adalah sistem geodetik resmi untuk Jepang dari tahun 2002 hingga 2011. Sistem ini digantikan oleh JGD2011 setelah mempertimbangkan pergerakan kerak bumi akibat Gempa Bumi Jepang Timur Raya.
  • Sistem Geodetik Dunia (WGS84)
    Dikelola oleh Amerika Serikat, sistem geodetik ini digunakan untuk navigasi berbasis GPS.

Sistem Geodetik Lokal

Berbeda dengan Sistem Geodetik Global, Sistem Geodetik Lokal menyelaraskan titik spesifik pada bola model dengan titik yang sesuai di Bumi yang sebenarnya. Sistem Geodetik Lokal yang terkenal di Jepang adalah Sistem Geodetik Jepang (Datum Tokyo), yang merupakan sistem geodetik resmi dari tahun 1918 hingga 2002. Namun, sistem ini sebagian besar telah digantikan karena ketidakcocokannya dengan sistem pemosisian satelit modern dan perbedaan signifikan yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi.

Cara Menangani Sistem Geodetik

Sistem geodetik tertentu harus diikuti secara ketat saat melakukan survei atau tugas terkait lainnya. Namun, untuk aplikasi yang kurang presisi, perbedaan di antara ketiga jenis Sistem Geodetik Global mungkin dapat diabaikan. Meskipun demikian, perlu berhati-hati ketika membedakan antara Sistem Geodetik Global dan Sistem Geodetik Lokal (Datum Tokyo), karena koordinat yang sama dapat menunjuk pada lokasi yang terpisah lebih dari 400 meter di dunia nyata.

Sistem Koordinat

Sistem Koordinat adalah elemen penting lainnya dari Sistem Referensi Spasial. Ada dua jenis utama sistem koordinat: Sistem Koordinat Geografis dan Sistem Koordinat Proyeksi.

Sistem Koordinat Geografis

Sistem Koordinat Geografis mendefinisikan posisi di permukaan bola Bumi menggunakan garis lintang dan garis bujur. Ini adalah metode yang sederhana dan banyak diakui untuk mengidentifikasi lokasi di dunia.

Sistem Koordinat Proyeksi

Berbeda dengan Sistem Koordinat Geografis, Sistem Koordinat Proyeksi mewakili Bumi pada bidang datar, sehingga cocok untuk pembuatan peta. Bumi dibagi menjadi beberapa blok, masing-masing diproyeksikan atau diproyeksikan ke bidang datar. Ada beberapa jenis Sistem Koordinat Proyeksi yang digunakan di Jepang:

  • Sistem Koordinat Persegi Lurus (19 Sistem Koordinat)
    Sistem ini umum digunakan untuk membuat peta di Jepang. Ini membagi Jepang menjadi 19 blok, masing-masing diproyeksikan ke bidang datar, menghasilkan peta dengan distorsi minimal.
  • Sistem Koordinat Universal Transverse Mercator (UTM)
    Ini adalah sistem koordinat proyeksi yang diterima secara internasional yang membagi seluruh Bumi menjadi 60 blok.
  • Sistem Koordinat Web Mercator
    Awalnya digunakan oleh Google Maps, sistem koordinat proyeksi ini sekarang diadopsi oleh banyak layanan web karena kemudahannya dalam aplikasi berbasis web.

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!