Traffine I/O

Bahasa Indonesia

2023-02-17

Panduan Menulis Kode yang Mudah Dibaca

Mengapa Keterbacaan Kode Penting

Keterbacaan kode merujuk pada kemudahan dengan mana kode dapat dipahami oleh pengembang lain yang membacanya. Menulis kode yang mudah dibaca penting karena beberapa alasan:

  • Kolaborasi
    Sebagian besar proyek pengembangan perangkat lunak melibatkan beberapa pengembang yang bekerja pada kode yang sama. Menulis kode yang mudah dibaca membuatnya lebih mudah bagi anggota tim untuk berkolaborasi dan memahami kontribusi satu sama lain.

  • Pemeliharaan
    Kode tidak hanya ditulis sekali dan dilupakan. Ia perlu dipelihara dari waktu ke waktu, dan seringkali oleh pengembang yang tidak menulis kode asli. Kode yang mudah dibaca membuat pemeliharaan lebih mudah dan kurang rentan terhadap kesalahan.

  • Efisiensi
    Kode yang mudah dibaca lebih mudah untuk didebug dan dioptimalkan. Kode yang sulit dibaca membutuhkan waktu lebih lama untuk dipahami, dan oleh karena itu lebih mungkin mengandung bug dan tidak efisien.

  • Skalabilitas
    Kode yang mudah dibaca lebih mudah untuk ditingkatkan skala-nya. Saat basis kode berkembang, semakin penting untuk dapat memahami dan memodifikasi kode dengan cepat dan akurat.

Singkatnya, menulis kode yang mudah dibaca penting untuk membangun perangkat lunak berkualitas tinggi yang mudah untuk dikembangkan, dipelihara, dan ditingkatkan skala-nya.

Konvensi Penamaan

Memilih nama yang jelas dan bermakna untuk variabel, fungsi, dan kelas adalah aspek penting dari penulisan kode berkualitas tinggi. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa praktik terbaik untuk memilih nama yang deskriptif, tidak ambigu, dan mudah dipahami.

  • Deskriptif
    Pilihlah nama yang menjelaskan tujuan dan fungsionalitas dari variabel, fungsi, atau kelas. Hindari menggunakan nama-nama umum seperti "var1" atau "function1" yang tidak memberikan informasi tentang apa yang dilakukan oleh kode tersebut. Sebagai contoh, daripada menggunakan variabel bernama "value", gunakan nama yang lebih deskriptif seperti "total_penjualan".

  • Gunakan Nama yang Menguakkan Niat
    Gunakan nama yang mengungkapkan niat dari variabel, fungsi, atau kelas. Hal ini memudahkan pengembang lain untuk memahami apa yang dilakukan oleh kode tersebut. Sebagai contoh, daripada menggunakan fungsi bernama "calculate", gunakan nama yang lebih jelas seperti "calculate_total_penjualan".

  • Hindari Singkatan dan Akronim
    Meskipun singkatan dan akronim dapat menghemat waktu dan ruang, mereka juga dapat membuat kode sulit dipahami, terutama bagi pengembang baru yang mungkin tidak akrab dengan singkatan tersebut. Hindari menggunakan singkatan dan akronim kecuali jika mereka dikenal dan banyak digunakan dalam industri.

  • Gunakan Konvensi Penamaan yang Konsisten
    Gunakan konvensi penamaan yang konsisten dalam seluruh kode. Hal ini memudahkan pengembang lain untuk memahami dan menjelajahi kode. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan camelCase untuk nama variabel, gunakan camelCase untuk semua nama variabel.

Format dan Tata Letak

Format dan layout adalah aspek penting dalam menulis kode yang mudah dibaca. Format dan layout yang benar membantu pengembang untuk dengan mudah memahami kode dan membuatnya lebih mudah dipelihara dan dimodifikasi dari waktu ke waktu. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa praktik terbaik untuk format dan layout yang akan membantu Anda menulis kode yang mudah dibaca dan berkualitas tinggi.

  • Gunakan Indentasi yang Konsisten
    Indentasi yang konsisten membuat kode lebih mudah dibaca dan diikuti. Gunakan ukuran indentasi standar (biasanya 4 spasi) di seluruh kode Anda, dan pastikan bahwa semua blok kode terindentasi dengan benar.

  • Gunakan Format yang Jelas dan Konsisten
    Format yang konsisten membantu membuat kode lebih mudah dibaca dan diikuti. Gunakan gaya yang konsisten untuk format kode Anda, seperti meletakkan kurung kurawal pada baris yang sama dengan fungsi atau pernyataan yang mereka miliki, atau pada baris baru.

  • Batasi Panjang Baris
    Baris kode yang panjang dapat sulit dibaca dan diikuti, dan juga dapat menyebabkan masalah dengan format kode di lingkungan tertentu. Batasi panjang baris Anda menjadi sekitar 80 karakter atau kurang, dan gunakan pemisahan baris untuk membuat kode lebih mudah dibaca.

  • Gunakan Spasi Kosong Secara Efektif
    Spasi kosong, seperti baris kosong dan jarak, dapat digunakan untuk membuat kode lebih mudah dibaca dan diikuti. Gunakan baris kosong untuk memisahkan blok kode dan fungsi, dan gunakan spasi kosong untuk membuat kode lebih menarik secara visual dan mudah dipahami.

  • Gunakan Komentar dengan Bijak
    Komentar dapat berguna untuk menjelaskan kode yang kompleks atau untuk mendokumentasikan fungsi dan kelas, tetapi penggunaan komentar yang berlebihan dapat membuat kode sulit dibaca dan diikuti. Gunakan komentar dengan bijak dan hanya jika diperlukan, dan pastikan bahwa komentar tersebut jelas dan ringkas.

Komentar dan Dokumentasi

Komentar dan dokumentasi adalah elemen penting dalam menulis kode yang mudah dibaca. Mereka memberikan informasi tambahan kepada pengembang tentang tujuan dan fungsionalitas kode, sehingga memudahkan untuk dipahami dan dimodifikasi dari waktu ke waktu. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa praktik terbaik dalam menggunakan komentar dan dokumentasi untuk meningkatkan keterbacaan kode Anda.

  • Gunakan Komentar yang Jelas dan Ringkas
    Komentar harus jelas dan ringkas, memberikan informasi tambahan tentang kode tanpa terlalu banyak berbicara. Gunakan komentar untuk menjelaskan algoritma kompleks, memberikan konteks untuk potongan kode tertentu, atau menggambarkan tujuan dari sebuah variabel atau fungsi.

  • Dokumentasikan Kode Anda
    Selain komentar, penting untuk mendokumentasikan kode Anda menggunakan format yang konsisten dan mudah diikuti. Dokumentasi ini harus memberikan gambaran tentang kode, termasuk tujuannya, masukan, keluaran, dan semua asumsi yang dibuat selama proses pengembangan.

  • Gunakan Nama Variabel yang Bermakna
    Menggunakan nama variabel yang jelas dan bermakna dapat membuat kode Anda lebih mudah dipahami tanpa perlu komentar atau dokumentasi yang ekstensif. Pastikan bahwa nama variabel Anda mencerminkan tujuan dan fungsionalitasnya dalam kode.

  • Pertimbangkan Dokumentasi Pengguna
    Dokumentasi pengguna juga merupakan aspek penting dalam menulis kode yang mudah dibaca. Dokumentasi ini harus memberikan informasi kepada pengguna akhir tentang cara menggunakan kode atau aplikasi Anda, termasuk instruksi, contoh, dan tips pemecahan masalah.

  • Pertahankan Komentar dan Dokumentasi Anda Terbaru
    Penting untuk menjaga komentar dan dokumentasi Anda terbaru saat kode berkembang dari waktu ke waktu. Saat melakukan perubahan pada kode, pastikan untuk memperbarui komentar dan dokumentasi sesuai, sehingga pengembang lain dapat memahami perubahan dan dampak potensial yang mungkin terjadi.

Modularitas dan Abstraksi

Modularitas dan abstraksi adalah prinsip-prinsip penting dalam menulis kode yang mudah dibaca. Hal ini memungkinkan Anda untuk memecah sistem kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola yang dapat dengan mudah dipahami dan dipelihara. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa praktik terbaik untuk menggunakan modularitas dan abstraksi untuk meningkatkan kemudahan membaca kode Anda.

  • Gunakan Desain Modular
    Desain modular melibatkan memecah sistem besar menjadi modul yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Modul-modul ini harus dirancang untuk melakukan tugas atau fungsi tertentu, dan harus mudah dipahami dan dipelihara. Dengan menggunakan desain modular, Anda dapat membuat kode Anda lebih modular, dapat digunakan kembali, dan lebih mudah diuji.

  • Gunakan Abstraksi
    Abstraksi melibatkan menyembunyikan kompleksitas sistem di balik antarmuka yang sederhana. Ini dapat dilakukan dengan membuat fungsi dan kelas tingkat tinggi yang menyembunyikan detail sistem tingkat rendah. Dengan menggunakan abstraksi, Anda dapat membuat kode Anda lebih mudah dipahami dan dipelihara, serta mengurangi kompleksitas sistem Anda.

  • Pertahankan Ukuran Fungsi dan Kelas yang Kecil
    Fungsi dan kelas harus dirancang untuk melakukan satu tugas atau fungsi saja. Mereka harus dijaga kecil dan terfokus, dengan tujuan yang jelas dan masukan dan keluaran yang terdefinisi dengan baik. Ini membuat mereka lebih mudah dipahami dan dipelihara, serta mengurangi risiko kesalahan dan bug pada kode Anda.

  • Kurangi Duplikasi Kode
    Duplikasi kode dapat membuat kode Anda lebih sulit dipahami dan dipelihara. Dengan mengurangi duplikasi kode, Anda dapat membuat kode Anda lebih modular, dapat digunakan kembali, dan lebih mudah diuji. Anda dapat melakukan ini dengan menggunakan fungsi dan kelas untuk mengkapsulasi fungsi umum, dan dengan membuat modul yang dapat digunakan kembali yang dapat digunakan di berbagai bagian sistem Anda.

Pengujian dan Debugging

Pengujian dan debugging adalah komponen penting dalam menulis kode yang mudah dibaca. Pengujian memungkinkan Anda memverifikasi bahwa kode Anda berfungsi sesuai yang diharapkan, sedangkan debugging membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dan masalah. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa praktik terbaik untuk pengujian dan debugging untuk meningkatkan keterbacaan kode Anda.

  • Menulis Tes Otomatis
    Tes otomatis merupakan bagian penting dalam memastikan bahwa kode Anda dapat diandalkan dan mudah dipelihara. Dengan menulis tes otomatis, Anda dapat dengan cepat dan mudah memverifikasi bahwa kode Anda bekerja seperti yang diharapkan dan menangkap kesalahan sebelum menjadi masalah. Selain itu, tes otomatis dapat berfungsi sebagai dokumentasi untuk kode Anda, sehingga memudahkan pengembang lain untuk memahami fungsinya.

  • Menguji secara Dini dan Sering
    Pengujian harus menjadi proses yang berkelanjutan sepanjang siklus pengembangan. Dengan menguji secara dini dan sering, Anda dapat menangkap masalah sebelum menjadi lebih sulit dan mahal untuk diperbaiki. Selain itu, pengujian yang sering membantu memastikan bahwa kode Anda dapat dipelihara dan bahwa perubahan dan pembaruan tidak memperkenalkan masalah baru.

  • Menggunakan Alat Debugging
    Alat debugging dapat sangat berguna untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan kesalahan dan masalah dalam kode Anda. Alat-alat ini dapat membantu Anda dengan cepat menemukan sumber masalah dan memperbaikinya, sehingga menghemat waktu dan usaha dalam jangka panjang. Alat debugging yang umum digunakan meliputi IDE, debugger, dan logger.

  • Mendokumentasikan Bug dan Solusinya
    Ketika Anda menemukan bug atau masalah dalam kode Anda, penting untuk mendokumentasikannya dan solusi yang digunakan untuk memperbaikinya. Ini dapat membantu pengembang lain yang mungkin mengalami masalah yang sama di masa depan, dan dapat membuat kode Anda lebih mudah dibaca dan dipelihara seiring waktu.

Alat dan Teknik

Kesalahan dalam kode dan kesalahan format dapat membuat kode lebih sulit dipahami dan dipelihara seiring waktu. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa alat dan teknik terbaik yang dapat Anda gunakan untuk membuat kode yang mudah dibaca.

  • Linter Kode
    Linter kode adalah alat yang secara otomatis memeriksa kode Anda untuk kesalahan, masalah format, dan masalah potensial lainnya. Mereka dapat membantu Anda menangkap kesalahan sejak awal dan memastikan bahwa kode Anda memenuhi standar pemrograman yang telah ditetapkan. Beberapa linter kode populer termasuk ESLint untuk JavaScript, RuboCop untuk Ruby, dan Flake8 untuk Python.

  • Ulasan Kode
    Ulasan kode melibatkan pengembang lain untuk meninjau kode Anda dan memberikan umpan balik tentang keterbacaan, kemudahan perawatan, dan kualitas keseluruhan kode Anda. Ulasan kode dapat membantu mengidentifikasi masalah potensial atau area yang perlu ditingkatkan, dan juga dapat membantu meningkatkan komunikasi dan kolaborasi tim. Alat seperti GitHub dan Bitbucket memiliki fitur ulasan kode bawaan yang memudahkan untuk berkolaborasi pada kode bersama tim Anda.

  • Alat Analisis Statis
    Alat analisis statis adalah program yang menganalisis kode Anda tanpa sebenarnya menjalankannya. Alat-alat ini dapat membantu mengidentifikasi masalah keamanan potensial, bottleneck kinerja, dan masalah lain yang mungkin tidak langsung terlihat selama pengembangan. Beberapa alat analisis statis populer termasuk SonarQube dan CodeClimate.

  • Alat Refactoring
    Alat refactoring membantu Anda membuat perubahan dalam skala besar pada basis kode Anda tanpa memperkenalkan kesalahan atau masalah baru. Alat-alat ini dapat mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, seperti mengubah nama variabel atau mengekstrak fungsi, dan dapat membantu memastikan bahwa kode Anda tetap mudah dibaca dan mudah dirawat seiring waktu. Beberapa alat refactoring populer termasuk IntelliJ IDEA untuk Java dan ReSharper untuk .NET.

  • Alat Pengujian Otomatis
    Alat pengujian otomatis memungkinkan Anda menguji kode Anda dengan cepat dan mudah, membantu menangkap kesalahan dan bug sebelum menjadi masalah besar. Alat-alat ini dapat diintegrasikan ke dalam alur kerja pengembangan Anda dan dapat membantu memastikan bahwa kode Anda tetap mudah dirawat dan andal seiring waktu. Alat pengujian otomatis populer termasuk Selenium untuk aplikasi web dan JUnit untuk Java.

Ryusei Kakujo

researchgatelinkedingithub

Focusing on data science for mobility

Bench Press 100kg!